Friday 6 September 2013

Hujan Yang Tak Senada


Mentari sepertinya tidak lagi memunculkan dirinya di pagi ini , ataukah mentari sudah lelah berada diatas , ataukah dia tersesat , ataukah dia tidak lagi berjalan dijalur yang seharusnya , atau mungkin mentari beristirahat sejenak di balik bumi ini.
Pagi ini , di bulan ini sepertinya aku disambut lagi dengan tangisan mentari yang sedang berduka atas seseorang,entahlah aku juga tidak tahu dia menangisi siapa, tapi sepertinya ia tak akan berhenti hingga senja menyambutnya lagi, begitu menyengat bau yang kau tangisi , begitu deras , begitu kental , begitu terasa.
Hingga rintikan demi rintikan ini mampu aku genggam, terdengar alunan demi alunan nada yang ia jatuhkan , terdengar tak senada tapi begitu mewakili , apakah aku saja yang salah mengartikan ini , terlihat jelas dari balik jendela kalau bumi sedang bersedih.
Aku mencoba keluar dari tempatku berteduh, sekarang aku terasadar bahwa mereka juga merasakan apa yang aku rasakan , dari sorotan mata mereka yang tak biasa menjadikan hujan sebagai lamunan yang begitu terasa ke hati, Aku berdiri di kota yang kecil ini, melihat rintikan demi rintikan, terlihat jelas sebentar sebentar hujan ini menjadi deras lalu mereda , dan akan begitu seterusnya , sepertinya hujan tidak rela menggantikan posisinya dari mentari.
Air yg hujan jatuhkan ,tak mampu mengalir ke tempat yang seharusnya , anginpun berhembus kencang hingga aku begitu terbawa oleh alunan demi alunan yang mereka mainkan , menjadi sebuah irama yang tak biasa.Mungkin aku terlalu terbawa suasana, tapi ini memang aku.
Hey mentari , sadarlah kini giliranmu untuk menghatkan kami di pagi yang dingin ini !

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
Free Music Online
Listen Me R-shit